Senin, 20 Oktober 2014

Perbedaan Sistem Pencatatan Metode Perpectual dan Metode Periodik

PERBEDAAN Pencatatan Metode Perpectual dan Metode Periodik

Dalam akuntansi persediaan, ada dua sistim yang lumrah digunakan, yaitu: sistim periodik dan sistim perpetual :


1. Metode Perpetual
Sistem pencatatan metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.
Setiap jenis barang dibuatkan kartu persediaan dan di dalam pembukuan dibuatkan rekening pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dqari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya.
Penggunaan metode buku akan memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.
Ciri-ciri dalam sistem perpetual pada perjurnalan adalah :
a. Pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening persediaan
b. Harga pokok penjualan dihitung untuk tiap transaksi penjualan dan dicatat dengan mendebet rekening HPP pada persediaan.
c. Persediaan merupakan rekening kontrol dan dilengkapi dengan buku pembantu persediaan yang berisi catatan untuk setiap jenis persediaan. Buku pembantu persediaan menunjukkan keuantitas dan harga perolehan untuk setiap jenis barang yang ada dalam persediaan.
2. Metode Periodik
Pada metode ini, apabila terjadi pembelian maka jurnalnya adalah mendebet rekening pembelian dan mengkredit kas atau utang dagang. Jika terjadi penjualan maka jurnalnya adalah mendebet rekening kas/ piutang dagang dan mengkredit rekening penjualan. Untuk mengetahui persediaan akhir dilakukan inventarisasi atau stock opname pada akhir periode.
Dari kedua metode di atas, metode persediaan periodik lebih sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan metode perpetual. Namun ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, metode persediaan perpetual jauh lebih unggul. Setiap saat persediaan akhir dapat diketahui.

Dibawah ini adalah Perbedaan Sistem Pencatatan Transaksi :




Contoh Perbandingan Metode Perpetual dengan Periodik :
Sistem Perpetual " JURNAL ":

Saat terjadi pembelian :
Persediaan
Rp50.000.000
Utang Dagang
RP50.000.000
Saat terjadi penjualan
Piutang Dagang
Rp30.000.000
Penjualan
Rp30.000.000
HPP
Rp25.000.000
Persediaan
Rp25.000.000
Penyesuaian pada akhir periode
tidak diperlukan jurnal penyesuaian, rekening
persediaan menunjukkan saldo yang ada pada akhir
periode yaitu Rp 35.000.000
(Rp 10.000.000 + Rp 50.000.000-Rp 25.000.000)
* misal persediaan awal Rp 10.000.000

Sistem Periodik " JURNAL" :

Saat terjadi pembelian
Pembelian
Rp50.000.000
Utang Dagang
Rp50.000.000
Saat terjadi penjualan
Piutang Dagang
Rp30.000.000
Penjualan
Rp30.000.000
Penyesuaian pada akhir periode
HPP
Rp10.000.000
Persediaan
Rp10.000.000
HPP
Rp50.000.000
Pembelian
Rp50.000.000
Persediaan
Rp35.000.000
HPP
Rp35.000.000  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar